Punya Laras Ati, Panggungrejo Ingin Bangkitkan Pamor Seni

23 Jan 2018
1087
0

Pengembangan seni dan budaya merupakan bagian dari program kegiatan Pemerintah Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman. Karenanya, pemerintah desa telah menganggarkan pengadaan seperangkat alat gamelan. Hal ini merupakan satu langkah awal desa dalam rangka mengembangkan potensi kesenian dan kebudayaan yang dimiliki masyarakat.

Desa Panggungrejo memiliki potensi di bidang seni dan budaya yang selama ini terpendam. Tidak dapat dipungkiri bahwa di Desa Panggungrejo pernah muncul tokoh seni yang cukup menonjol di zamannya, yakni BM. Padmoardjo, Kepala Desa Panggungrejo periode tahun 1957–1989 yang dikenal juga sebagai seniman dan seorang dalang wayang kulit.

Di era kepemimpinannya, seni dan budaya di Desa Panggungrejo sangat menonjol meskipun kemudian surut seiring dengan purna bhaktinya sebagai Kepala Desa. Hal inilah yang menjadikan pemerintah desa saat ini di masa kepemimpinan Yayuk Pristiana, bertekad untuk menghidupkan kembali bidang seni dan budaya. Tekad tersebut tidak hanya sebatas angan-angan tetapi dibuktikan dalam penganggaran.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemerintah Desa Panggungrejo telah merealisasikan program pengadaan seperangkat alat gamelan pada bulan November 2017. Akhirnya desa mewujudkan impiannya untuk memiliki seperangkat gamelan lengkap pelok dan slendro. Gamelan telah diterima Pemerintah Desa Panggungrejo pada hari Sabtu, tanggal 02 Desember 2017.

Seperangkat gamelan tersebut diberi nama gamelan Laras Ati. Laras berarti irama, ati berarti hati atau secara keseluruhan berarti Gamelan Irama Hati. Ini mengandung harapan agar hati nurani seluruh warga masyarakat Desa Panggungrejo dapat sehati, seirama, dan satu tekad dalam membangun desa.

Sebagai langkah awal telah dilaksanakan gelar tabuh perdana (gebyakan) Gamelan Laras Ati pada hari senin, tanggal 04 Desember 2017 yang dihadiri unsur pemerintahan desa. Realisasi seperangkat gamelan ini diharapkan dapat menjadi pemicu kreatifitas warga di bidang seni dan budaya dengan membentuk kelompok-kelompok pelestari seni dan budaya dan kelompok seni karawitan setelah sebelumnya sudah eksis seni jaranan dan reog kendang. Diharapkan pamor seni dan budaya di Desa Panggungrejo kembali bangkit dan bersinar kembali dan menjadi jati diri desa.

Tinggalkan Balasan