Kampung Pande Besi Kiping, Geliat Usaha Lintas Generasi

9 Okt 2017
4600
1

Tidak salah menyebut Desa Kiping, Kecamatan Gondang sebagai kampung pande besi. Di desa ini, asap dari tungku pemanas mengepul sejak pagi sampai sore hari. Tungku memanaskan logam-logam, dan suara palu berdentingan memukul pisau, sabit, atau cangkul yang dibakar.

Belum diketahui dengan pasti sejak kapan Desa Kiping menjadi sentra pande besi. Tapi dari sejumlah pande besi mengatakan usahanya sudah turun temurun lintas generasi.

“Saya sudah sejak tahun 80-an menjalankan pande besi. Tapi usahanya sudah dimulai sejak kakek saya masih hidup dulu, dilanjutkan bapak saya, lalu saya,” ujar Samsul Arifin. Merek “ARIEF” terpahat di sejumlah produk hasil pande besi di rumahnya seperti pisau, sabit, dan alat perajang tembakau.

Sebagian besar penduduk yang masih bekerja sebagai pande memang orang-orang yang meneruskan usaha keluarga. Keterampilan yang mereka peroleh juga dibentuk dan di tengah-tengah usaha yang telah menghidupi masyarakat Kiping puluhan, bahkan ratusan tahun.

Misran, salah seorang pande mengatakan usaha pande besi memang identik dengan Kiping karena banyak warganya yang memang sudah terampil. Sejak kecil sudah belajar memproduksi alat-alat rumah tangga dan pertanian di rumahnya sendiri.

“Beberapa anak-anak muda di Kiping masih banyak yang meneruskan keterampilan mande,” katanya. Misran memproduksi aneka macam pisau yang diberi merek Mawar. Selain dipasarkan ke wilayah Tulungagung, pisau-pisau dapurnya banyak ke Jawa Tengah.

1 Komentar

Tinggalkan Balasan