Desa Tenggarejo memiliki potensi yang bagus untuk peternakan. Beberapa warga desa berlainan dusun bahkan saling bekerjasama dalam mengelola peternakan ayam. Mereka adalah Puji Santoso, warga Dusun Bakalan, serta Mahfud dan Sukijan, warga Desa Ngayem.
“Beternak ayam itu mesti sabar. Harus bolak-balik ngontrol setiap dua jam kita,” ujar Mahfud. Kandang ayam Mahfud dan Sukijan saat ini mampu menampung 2000 ekor ayam. Sementara kandang milik Puji memiliki daya tampung yang paling besar, 4500 ekor ayam.
Keseharian mereka bertiga banyak dihabiskan di kandang ayam milik masing-masing. “Ayam itu memang butuh perhatian yang besar, harus telaten karena ayam-ayam itu kalau dikumpulkan banyak begini cepat stres,” tutur Puji.
Di antara mereka bertiga, Puji lah yang mesti banyak belajar. Puji baru saja mencoba beternak selama satu tahun belakangan ini. Dengan bantuan mitranya, Puji bisa belajar banyak dari dua orang tersebut.
Ketahanan usaha menjadi perhatian para peternak di Tenggarejo ini. Makin banyak yang terlibat, hasil yang didapat makin berlimpah dan risiko ditanggung makin banyak orang. Oleh karena itu, mereka bertiga tak menutup kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan mitra lain.