Salah satu home industri yang banyak ditekuni warga di Desa Bendo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung adalah kerajinan pembuatan tahu. Olahan produk kedelai ini memang banyak diminati masyarakat. Tak hanya rasanya yang lembut gurih, tapi juga mengandung protein yang cukup tinggi. Tahu sudah menjadi makanan yang sangat familier dikonsumsi oleh masyaratkat kelas bawah maupun kelas atas, banyak dijumpai di warung-warung sekelas warteg hingga restoran papan atas. Selain sebagai menu masakan lauk pauk, tahu telah diolah menjadi berbagai aneka produk makanan khas seperti; tahu bakso, siomay, tahu goreng, gado-gado dan aneka camilan seperti keripik tahu dan lain-lain.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tahu terdiri dari kacang kedelai, garam, air bersih dan air biang tahu. Biang tahu merupakan air sisa pembuatan tahu yang sudah berumur 1-2 hari. Penggumpal yang digunakan adalah asam cuka (asam asetat) pekat sekitar 98-99%.
Produk home industri tahu di Desa Bendo merupakan industri skala rumahan dengan jumlah tenaga kerja sedikit kurang lebih 2-6 orang dan investasi yang diperlukan tidak terlalu besar. Teknologi proses pada industri tahu ini masih dibuat dengan cara tradisional. Bahan dasar kedelai yang sudah dicuci bersih, direndam dalam air bersih sekitar 4-10 jam. Proses selanjutnya adalah penggilingan hingga menghasilkan tekstur yang halus seperti bubur. Kedelai yang sudah halus tersebut selanjutnya dimasak dalam tungku besar hingga mendidih. Setelah matang kemudian disaring dengan kain saring tahu dan diperas. Tahu yang sudah disaring ini berbentuk seperti sari kedelai dan ditambahkan larutan asam cuka (asam asetat) sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Setelah proses penggumpalan, air asam dibuang dan adonan tahu bisa dicetak. Proses pencetakan dilakukan menggunakan kain saringan tahu dan dipress agar tahu padat.
Pemasaran produk tersebut masih terbatas di sekitar wilayah Desa Bendo dan Kecamatan Gondang, khususnya untuk mensuplai para pedagang tahu / sayur di beberapa pasar daerah tersebut. Namun produksi tahu Desa Bendo tersebut selalu terjual habis pada setiap produksinya. Hal ini menunjukan bahwa home industri tahu memiliki pangsa pasar yang perlu dikembangkan.